Bandung, WaraWiri.net - Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan mendorong sekolah di Kota Bandung untuk memasukan ilmu terkait paradigma pengelolaan sampah.
Hal ini sebagai bentuk pendidikan dini agar siswa memiliki pengetahuan terkait sampah yang harus selesai di sumbernya.
“Jangan ada lagi kata buang sampah pada tempatnya. Karena sudah tidak ada lagi tempat pembuangan sampah. Akhir tahun ini TPA Sarimukti ditutup, sementara itu TPA Legoknangka masih lama (beroperasi),” bebernya.
Ia mendorong agar semua lembaga pendidikan di Kota Bandung untuk memasukan paradigma pengolahan sampah dari sumbernya.
“Semua lembaga pendidikan dasar dan menengah kalau sampah harus habis hari ini,” ujarnya.
“Kita berharap setiap sekolah memiliki fasilitas dan pendidikan pengelolaan sampah mandiri, ini sangat penting,” tambahnya.
Di samping itu, ia pun terus menggerakkan kewilayah agar meningkatkan Kawasan Bebas Sampah (KBS).
“Syarat pengelolaan produksi sampah mandiri itu 30 persen sampah di setiap RW. Jika sudah itu, maka setiap hari mampu mengurangi 30 persen sampah atau 500 ton sehari. Itu sudah diolah oleh warga,” tutur Farhan. (Ros)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar