Banyumas, WaraWiri.net - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) terus berupaya memperkuat implementasi kebijakan pendidikan nasional di daerah serta mendorong akselerasi capaian pendidikan dasar dan menengah. Hal tersebut diwujudkan melalui tinjauan lapangan yang dilakukan ke berbagai daerah untuk menyosialisasikan kebijakan sekaligus memotret capaian dan praktik baik yang telah berjalan.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Joko Wiyono, menyampaikan perkembangan signifikan dalam peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di sektor pendidikan. Ia menyebutkan bahwa penanganan terhadap Anak Tidak Sekolah (ATS) telah menunjukkan hasil positif melalui pendekatan pemetaan dengan nama, alamat, lokus di daerah pinggiran, serta kolaborasi lintas sektor.
“Berdasarkan data tahun lalu, dari 1.200 ATS di empat kecamatan prioritas, sekitar 92% sudah tertangani. Sisanya terkendala faktor menikah, bekerja di luar kota, atau memang tidak ingin kembali bersekolah,” jelas Joko dalam kesempatan terpisah pada Kamis (10/4).
Banyumas juga mengoptimalkan peran Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dan Puast Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) untuk menjangkau siswa yang membutuhkan pendidikan non-formal, melalui program Paket B dan Paket C.
Selain itu, penguatan literasi telah merata di seluruh sekolah formal dan non-formal, menjadikan Banyumas masuk dalam kategori hijau. Penyesuaian terhadap kebijakan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) berbasis wilayah dan percepatan penyaluran tunjangan guru langsung ke rekening juga menjadi bagian dari strategi daerah untuk mendukung kebijakan pemerintah dan meningkatkan kualitas layanan pendidikan.
Tinjauan Praktik Baik Pembelajaran di Purwokerto
Wakil Menteri (Wamen) Pendidikan Dasar dan Menengah, Fajar Riza Ul Haq melakukan peninjauan pembelajaran ke beberapa ruang kelas di SD Negeri 1 Kranji, Purwokerto Timur. Ia menyapa dan berinteraksi langsung dengan siswa serta membagikan buku-buku bacaan. Kunjungan ini turut didampingi Direktur Sekolah Dasar, Kepala Balai Besar Guru Penggerak Jawa Tengah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, dan Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah.
Saat meninjau SMP Negeri 8 Purwokerto, Wamen Fajar mengapresiasi prestasi dan upaya penguatan karakter di sekolah tersebut. Dalam sambutannya, ia mengungkapkan kebanggaan atas capaian para siswa, sembari menekankan pentingnya tidak hanya membaca, tetapi juga mengamalkan isi Al-Qur’an dan menjadikannya pedoman hidup.
Berikutnya, saat hadir dalam peresmian gedung baru Sekolah Tiga Bahasa Putra Harapan (PUHUA) Purwokerto. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi komitmen Yayasan Putra Harapan dalam menyelenggarakan pendidikan multibahasa yang berpijak pada nilai-nilai kebhinekaan, toleransi dan karakter kebangsaan.
“Pendidikan bahasa adalah jendela dunia. Dengan tiga bahasa, sekolah ini telah membuka cakrawala global bagi para siswanya,” ujar Fajar.
PUHUA dinilai sebagai wujud nyata dari semangat Trigatra Bangun Bahasa, yaitu: Mengutamakan Bahasa Indonesia, Melestarikan Bahasa Daerah, dan Menguasai Bahasa Asing. Sekolah ini memadukan Pembelajaran bahasa dengan pendidikan karakter dan keberagaman budaya, serta menjawa tantangan global melalui penguasaan bahasa asing, khususnya Mandarin.
Fajar menegaskan pentingnya kemampuan multibahasa dalam menghadapi pergeseran pusat ekonomi dunia dari Barat ke Timur. Ia juga mendorong para siswa untuk memanfaatkan berbagai skema beasiswa pemerintah seperti LPDP, Beasiswa Indonesia Maju, dan Beasiswa Unggulan, untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri.
Menutup rangkaian kegiatan, Wamen Fajar menyempatkan diri hadir dalam acara Pengukuhan Guru Besar bidang Ilmu Manajemen Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP). Hal ini merupakan bentuk dukungan Kemendikdasmen terhadap penguatan kapasitas akademik tenaga pendidikan di wilayah tersebut. (Tedy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar