Jakarta, WaraWiri.net - Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan pentingnya menjadikan Islam sebagai agama yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan universal. Hal itu disampaikannya dalam acara halalbihalal Institute for Humanitarian Islam yang digelar di Jakarta, Rabu (16/4/2025).
“Siapapun anak cucu Adam, apapun agamanya, etniknya, warga negaranya, wajib untuk dimuliakan,” tegas Nasaruddin Umar, Menteri Agama, Selasa (15/4/2025).
Dikatakan Menag, dalam Islam, hak-hak kemanusiaan tidak hanya berlaku bagi yang hidup, tetapi juga bagi yang telah meninggal.
“Bahkan mematahkan tulang rusuk mayat pun juga, sama dosanya kalau memetahkan tulang rusuknya orang hidup. Jadi kehumanitarian dalam Islam itu bukan hanya menghargai kemanusiaan hidup, tapi hak-hak kemanusiaan orang mati pun juga dimuliakan,” tutur Nasaruddin Umar.
Lebih lanjut, ia menyinggung pentingnya tidak menghakimi isi hati seseorang, karena hanya Tuhan yang mengetahui keimanan sejati. “Kita hanya menghukum apa yang tampak, urusan hatinya orang, ya dengan intervensi, sebab itu urusannya dengan Tuhan,” ucapnya.
Menutup sambutannya, Menag menyatakan dukungannya terhadap platform dan misi Institute Islam for Humanitarian. “Kami tentu nanti akan minta tolong, minta bantuan kepada lembaga ini untuk memberikan solusi. Sebab kita tahu sekarang ini krisis kemanusiaan global ini sedang terjadi. Karena itu Insya Allah Menteri Agama pasti juga akan mendukung apa yang menjadi program ini,” pungkasnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Gubernur Lebaga Ketahana Nasional TB. Ace Hasan Syadzily, Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji Fadlul Imansyah, Kepala Badan Amil Zakat Nasional Noor Achmad, dan para pejabat dan tokoh penting lainnya. (Ahmad)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar