Jakarta, WaraWiri.net - Kementerian PPN/Bappenas bertemu dengan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) untuk membahas rencana pembangunan infrastruktur serta strategi pendanaan proyek prioritas Indonesia.
Pertemuan ini bagian upaya memastikan investasi infrastruktur tidak hanya berkelanjutan, tetapi sejalan dengan RPJPN 2025-2045 dan Asta Cita yang diwujudkan melalui RPJMN 2025-2029.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy menegaskan pembangunan infrastruktur harus dirancang dengan pendekatan holistik, serta aspek fisik, sosial, dan digital yang terintegrasi.
“Saat ini, kita tidak hanya berbicara membangun jalan, jembatan, atau gedung, tetapi juga bagaimana infrastruktur dapat memberikan dampak luas bagi masyarakat, meningkatkan konektivitas, dan mendorong transformasi dan pertumbuhan ekonomi,” jelas Menteri Rachmat Pambudy, Kamis (20/02/2025).
Senada dengan Menteri Rachmat Pambudy, Wakil Menteri PPN/Wakil Kepala Bappenas Febrian Alphyanto Ruddyard juga menegaskan pentingnya infrastruktur sebagai salah satu prioritas utama pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Untuk menjadikan infrastruktur sebagai aset yang menguntungkan dan memicu pertumbuhan ekonomi, proyek pemerintah harus terus dilaksanakan dengan perencanaan yang matang dan dukungan pendanaan yang kuat,” ungkap Wamen Febrian.
AIIB menyampaikan komitmen berinvestasi di tujuh sektor utama, yaitu air, perkotaan, energi, transportasi, kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur digital.
Selain itu, AIIB menekankan setiap proyek yang didanai akan memiliki komponen yang berkaitan dengan perubahan iklim, baik aspek mitigasi maupun adaptasi.
Hal ini sejalan dengan kebijakan pembangunan Indonesia yang semakin menekankan keberlanjutan dan ketahanan lingkungan.
Lebih lanjut, pertemuan ini juga membahas sejumlah proyek infrastruktur yang tengah dimatangkan, termasuk rencana pembangunan Jembatan Batam-Bintan serta proyek Pengelolaan Limbah Padat untuk pembangunan perkotaan berkelanjutan.
Beberapa proyek telah masuk dalam agenda pembangunan nasional, tetapi masih menunggu finalisasi untuk dilanjutkan ke tahap berikutnya.
Lebih lanjut, Menteri Rachmat Pambudy menegaskan pembangunan infrastruktur harus adaptif terhadap tantangan global, termasuk perubahan iklim dan ketahanan ekonomi.
Pembangunan harus inklusif dan berkelanjutan. Setiap proyek yang kita jalankan harus menjawab kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan masa depan.
Dengan perencanaan yang terstruktur melalui RPJPN dan RPJMN, pembangunan infrastruktur tidak hanya berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi jangka pendek, tetapi juga memperkuat daya saing Indonesia di tingkat global.
"Kami optimis dengan kerja sama yang erat antara pemerintah dan AIIB, kita dapat memastikan investasi infrastruktur berjalan optimal dan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan," tutup Menteri Rachmat Pambudy. (Dimas/Tedy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar