Dorong Seluruh Daerah Miliki Rumah Aman Berbasis Perlindungan Terbaik bagi Anak

Menteri PPPA: Dorong Seluruh Daerah Miliki Rumah Aman Berbasis Perlindungan Terbaik bagi Anak. (Dok. Kementerian PPPA RI/Istimewa)

Surabaya, WaraWiri.net - Mengakhiri kunjungan kerja di Provinsi Jawa Timur, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi didampingi oleh Pjs Walikota Surabaya, Restu Novi Widiani meninjau langsung Rumah Aman Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) Kota Surabaya, Rumah Aman Anak Perempuan Korban Kekerasan Kota Surabaya, dan Unit Pelaksana Teknis Perlindungan dan Pelayanan Sosial Asuhan Balita (UPT PPSAB) Sidoarjo. 

Menteri PPPA mengungkapkan kunjungan ke sejumlah shelter atau rumah aman ini adalah untuk memastikan pemenuhan hak dan perlindungan mereka sudah berjalan dengan semestinya dengan mengutamakan kepentingan terbaik bagi anak. 

“Hari ini saya telah mengunjungi dan berbincang langsung dengan anak-anak yang berada di shelter ABH dan rumah aman anak perempuan korban kekerasan. Ini tentu harus menjadi perhatian kita bersama tentang bagaimana Pemerintah Daerah harus memiliki atensi khusus terhadap perlindungan dan pemenuhan hak-hak mereka. Anak-anak adalah aset masa depan bangsa yang harus kita jaga dan dukung secara optimal untuk itu pelayanan yang baik pada anak ini sangat penting untuk perkembangan fisik, emosional, dan sosial. Jangan sampai mereka menjadi korban kekerasan atau berhadapan dengan hukum,” ungkap Menteri PPPA.

Menteri PPPA menyampaikan apresiasi kepada Pemkot Surabaya dan Pemprov Jawa Timur atas atensi dan komitmen yang diberikan dalam pencegahan serta penanganan berbagai masalah yang dihadapi anak-anak melalui berbagai shelter atau rumah aman yang disediakan sesuai dengan kebutuhan. 

Berbagai upaya yang telah dilakukan Pemprov Jawa Timur patut dijadikan percontohan bagi Pemerintah Provinsi lain dalam hal komitmen perlindungan anak. 

“Pelayanannya bagus sekali, anak-anak terawat dengan baik dan ini ketulusan yang luar biasa menurut saya karena bapak ibu sekalian merawat anak-anak seperti ini harus dengan ketulusan hati bukan sekedar bekerja sebab kalau sekedar bekerja mungkin tidak akan kuat. Tapi saya melihat bapak-bapak ini di sini bekerja dengan hati. Sehingga menganggap ini adalah sebuah kegiatan kemanusiaan. Mudah-mudahan diberikan kekuatan, kesabaran, dan diberikan kesehatan semuanya yang berada di sini. Saya harap daerah-daerah lain di Indonesia dapat mereplikasi praktik baik ini,” ungkap Menteri PPPA.

Dalam kunjungan di shelter ABH dan Rumah Aman Anak Perempuan Korban Kekerasan Kota Surabaya, Menteri PPPA mengatakan saat ini, Kemen PPPA masih terus mendorong upaya-upaya untuk mengoptimalkan upaya perlindungan anak di Indonesia, termasuk mendorong keterlibatan lintas sekotral dalam penyelenggaraannya. 

Mengajak Lembaga, Pemerintah Daerah, dan pihak terkait untuk bersama-sama membangun lingkungan yang mendukung kesehatan mental dan fisik anak dan tidak kalah penting mengutamakan kepentingan terbaik bagi anak. 

“Kita semua tentu menyadari bahwa setiap anak adalah individu yang unik dan memiliki potensi luar biasa. Terkadang, dalam perjalanan hidup, anak-anak dapat terjerumus dalam masalah hukum atau menjadi korban kekerasan karena berbagai faktor. Namun, hal ini tidak berarti bahwa mereka harus kehilangan kesempatan untuk memperbaiki diri dan meraih masa depan yang lebih baik. Justru, saat ini adalah waktu yang tepat bagi kita semua untuk bekerja sama, memberikan dukungan, dan memberikan kesempatan kedua bagi anak-anak untuk bangkit. Oleh karena itu, pemerintah senantiasa berkomitmen untuk mendukung hak-hak anak terutama hak-hak anak yang berhadapan dengan hukum, baik sebagai korban maupun sebagai pelaku atau anak yang berkonflik dengan hukum, memastikan mereka mendapatkan pembinaan, pendidikan, dan perlindungan yang sebaik-baiknya,” ujar Menteri PPPA.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri PPPA juga seraya memberikan semangat kepada anak-anak yang berhadapan dengan hukum agar tetap semangat melanjutkan sekolah dan mengapai cita-cita setinggi mungkin. Menteri PPPA juga memberikan dukungan pemenuhan kebutuhan spesifik anak. 

Penutup kunjungan Menteri PPPA kali ini adalah mengunjungi UPT PPSAB Sidoarjo. 

“UPT ini berada di bawah naungan Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur yang bertugas memberikan perlindungan dan pelayanan sosial bagi anak-anak berusia di bawah lima tahun (balita) yang telantar" Ujarnya. 

Lembaga ini berperan penting dalam memberikan perawatan, kasih sayang, dan pemenuhan kebutuhan dasar bagi balita. 

"Saat ini penerima manfaat sebanyak 46 dengan rincian anak 0 – 2 tahun sebanyak 32 orang, usia 2 tahun – 5 tahun sebanyak 3 orang, dan usia >5 tahun sebanyak 11 orang, diantaranya terdapat 14 anak yang berkebutuhan khusus, juga terdapat 6 balita yang dalam proses adopsi." Jelas Pjs Walikota Surabaya sekaligus Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Jawa Timur mengungkapkan kunjungan Menteri PPPA pada kesempatan ini sangatlah komplit. 

Beliau menambahkan hasil kunjungan ke beberapa titik rumah aman dan UPT ini memberikan pengalaman tentang praktik baik yang telah dilakukan Pemprov Jawa Timur khususnya Kota Surabaya dalam memberikan perlindungan terhadap anak untuk kemudian akan dibawa ke rapat di tingkat pusat. 

Novi mengatakan bahwa untuk memberikan perlindungan terhadap anak tidak bisa dikerjakan Kementerian PPPA sendiri harus ada sinergi dan kolaborasi dari berbagai pihak seperti Kementerian Desa, Kementerian Pendidikan, Kementerian Sosial dan Pemerintah Daerah. (Yadi/Burhan)

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar







ADVERTISING

ADVERTISING