Jakarta, WaraWiri.net - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian PPN/Bappenas meluncurkan Laporan Perdana Statistik Hayati Indonesia.
Peluncuran ini disertai talkshow yang membahas pentingnya statistik hayati dalam mendukung perencanaan pembangunan inklusif dan berkelanjutan, dengan menghadirkan berbagai narasumber dari Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Dalam Negeri, Badan Pusat Statistik, Kementerian Kesehatan, serta mitra pembangunan internasional seperti United Nations Population Fund, United Nations Children's Fund, dan World Health Organization.
Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Kementerian PPN/Bappenas Maliki menyatakan statistik hayati yang akurat dan tepat waktu menjadi landasan utama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan merencanakan pembangunan.
Data statistik hayati ini dapat digunakan berbagai kementerian/lembaga untuk perencanaan kebijakan yang lebih efektif dan berbasis bukti.
“Statistik hayati sangat penting sebagai alat memantau dan mengevaluasi kebijakan publik. Sesuai dengan Peraturan Presiden No. 62 Tahun 2019 yang hampir lima tahun ini berjalan, kita telah menetapkan langkah strategis untuk memperkuat pengembangan statistik hayati di Indonesia. Dengan statistik hayati, kita bisa merumuskan kebijakan yang lebih tepat, terutama dalam sektor kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan sosial,” jelas Deputi Maliki, Kamis (17/10/2024).
Peluncuran ini merupakan bagian dari implementasi Strategi Nasional Percepatan Administrasi Kependudukan untuk Pengembangan Statistik Hayati (Stranas AKPSH) yang bertujuan menyediakan data peristiwa kependudukan, seperti kelahiran, kematian, perkawinan, dan perceraian.
Data ini penting bagi perencanaan kebijakan, pemantauan program pembangunan, serta analisis sosial-ekonomi masyarakat.
Pasalnya, pengembangan statistik hayati diperlukan untuk memperkuat sistem informasi kependudukan berbasis single identity number, sebagai satu dari 320 program kerja presiden untuk menciptakan sistem registrasi yang lebih akurat dan terintegrasi.
Peluncuran ini juga diharapkan dapat memperkuat komitmen pusat dan daerah dalam mewujudkan registrasi kelahiran dan kematian yang komprehensif serta mempercepat pencatatan sipil sebagai fondasi utama dalam penyusunan statistik hayati yang akurat dan lengkap.
“Kami berharap laporan ini dapat menginspirasi pemerintah daerah untuk mengembangkan pencatatan peristiwa penting kependudukan, khususnya di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Statistik hayati cerminan dinamika masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk berkolaborasi memastikan setiap peristiwa ini tercatat dengan baik. Dengan semangat kebersamaan, saya yakin kita dapat mewujudkan data yang akurat, lengkap, dan tepat waktu. Semoga ini bisa digunakan untuk pembangunan nasional yang inklusif dan adil,” tutup Deputi Maliki. (Fathi/Rizky)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar