Jakarta, WaraWiri.net - Menteri Agama Republik Indonesia (2014–2019) Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan apresiasi atas peran aktif Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam menyosialisasikan pentingnya moderasi beragama di kalangan pemuda organisasi keagamaan.
Lukman menggarisbawahi urgensi mempromosikan toleransi antar umat beragama untuk mewujudkan kerukunan di Indonesia.
"Alhamdulillah, saya merasa bersyukur, berbahagia bisa menghadiri undangan MUI yang kali ini mengadakan acara sosialisasi di kalangan para pemuda organisasi keagamaan terkait dengan kehidupan keberagamaan kita, khususnya tentang moderasi beragama, juga bagaimana membangun kerukunan secara lebih baik lagi di masa yang akan datang," ujar Lukman kepada tim MUIDigital pada Jumat (18/10/2024).
Dalam kesempatan itu, mantan wakil ketua MPR RI tersebut menjelaskan bahwa moderasi beragama adalah salah satu pilar utama dalam menjaga keutuhan bangsa.
Ia menekankan bahwa pemahaman yang moderat terhadap agama dapat mencegah munculnya ekstremisme dan radikalisme yang dapat memecah belah persatuan.
"Kegiatan ini adalah langkah penting yang perlu terus berlanjut, sehingga tidak hanya berhenti di sini, tetapi juga bisa dilaksanakan oleh berbagai organisasi keagamaan lainnya," tambahnya.
Lukman juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas iman dan ormas keagamaan dalam memperkuat moderasi beragama.
"Ini adalah kepala pemuda-pemuda dari ormas-ormas keagamaan lintas iman, dan ini mudah-mudahan kegiatan yang bisa terus berkelanjutan," tegasnya.
Menurut Lukman, kegiatan seperti ini seharusnya tidak hanya dilakukan oleh MUI, tetapi juga dapat dilakukan organisasi keagamaan lainnya seperti Persekutuan Gereja Indonesia (PGI), Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), dan Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin).
Menanggapi tantangan yang dihadapi dalam kehidupan keberagamaan saat ini, Lukman mendorong pemuda untuk menjadi agen perubahan dalam memperjuangkan kerukunan dan toleransi.
“Pemuda memiliki peran yang sangat strategis dalam menjaga keberagamaan yang harmonis. Mereka adalah motor penggerak yang bisa menjembatani perbedaan dan membangun dialog lintas agama,” ungkapnya.
Acara sosialisasi ini menjadi bagian dari upaya pemerintah dan MUI untuk memperkuat implementasi kebijakan moderasi beragama.
Kegiatan yang diinisiasi oleh MUI ini diharapkan menjadi model keberlanjutan dalam mengkampanyekan pentingnya moderasi beragama.
Keterlibatan berbagai elemen organisasi keagamaan menunjukkan bahwa kerukunan bukan hanya tanggung jawab satu kelompok, melainkan kewajiban semua pihak.
Hal ini semakin relevan mengingat pluralitas agama di Indonesia yang perlu terus dirawat dengan kebijakan yang inklusif dan dialog yang konstruktif. (Putra/Yadi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar