Buka Baksos Khitanan dan Pengobatan Massal, Sekjen MUI: Dunia Kedokteran Sangat Relevan dengan Ajaran Islam

Buka Baksos Khitanan dan Pengobatan Massal, Sekjen MUI: Dunia Kedokteran Sangat Relevan dengan Ajaran Islam. (Dok. MUI/Istimewa)

Jakarta, WaraWiri.net - Sekjen MUI Buya Amirsyah Tambunan membuka kegiatan bakti sosial (baksos) MUI dalam rangka milad yang ke-49.

Kegiatan bakti sosial yang diselenggarakan di Wisma Khodimul Ummah MUI ini berupa khitanan dan juga pengobatan massal.

Buya Amirysah menyampaikan bahwa tindakan khitan saat ini sudah sangat modern dan aman untuk diterapkan, yaitu menggunakan metode laser.

Dia juga mengatakan, dengan metode laser ini tentunya lebih higenis dan juga mengurangi risiko infeksi.

“Khitan dengan metode laser ini lebih higenis atau lebih sehat, karena lebih mudah untuk membersihkannya,” ujar Buya Amirsyah saat memberikan sambutan di Wisma Khodimul Ummah MUI, Sabtu (06/07/2024).

“Selain itu juga mengurangi risiko infeksi yang berasal dari transmisi seksual, yang dimaksud di sini adalah transmisi seksual dari hubungan suami istri yang sah, jadi dengan dikhitan mengurangi resiko infeksi,” tuturnya menambahkan.

Lebih lanjut, Buya Amirsyah juga menjelaskan bahwa melakukan khitan banyak memberikan dampak yang baik bagi manusia.

Karena dengan melakukan khitan juga akan mencegah terjadinya risiko kanker penis.

“Terkadang luka penis yang tidak dikhitan itu akan lengket dan sulit untuk dipisahkan, maka bagi yang tidak melakukan khitan, luka tersebut dapat berakibat pada radang penis. Lebih dari itu, melakukan khitan ini juga dapat mencegah terjadinya kanker penis,” ungkapnya menjelaskan.

Selaras dengan hal tersebut, dia juga mengatakan bahwa praktik yang dilakukan dalam dunia kedokteran sangat relevan dengan ajaran Islam.

Dengan relevansi ini maka dapat disimpulkan bahwa ajaran Islam amat sangat sejalan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran.

Dengan ini, MUI punya komitmen yang kuat untuk mengawal teknologi kedokteran yang sejalan dengan prinsip-prinsip Islam.

“Nantinya wisma ini kita peruntukan sebagai khidmat, yakni akan menjadi klinik pratama yang bekerja sama dengan rumah kesehatan Baznas, dan saat ini sedang diurus izinnya,” kata Buya Amirsyah.

Hal ini merupakan wujud kepedulian MUI kepada masyarakat, bahwa MUI sangat peduli dalam memberikan layanan kesehatan yang sejalan dengan prinsip-prinsip Islam.

“Agar sejalan dengan prinsip-prinsip ajaran Islam, maka kita sudah menugaskan untuk merumuskan lembaga sertifikasi profesi yang melakukan sertifikasi terhadap thibbun nabawi, seperti bekam, totok dll kita pastikan harus sesuai dengan standar kesehatan, jangan sampai praktik-praktik itu melanggar prinsip-prinsip kedokteran dan juga melanggar prinsip syar’i,” pungkasnya. (Ahmad/Rosa)

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar







ADVERTISING

ADVERTISING