Bandung, WaraWiri.net - Sebagai kota penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika 69 tahun silam menempatkan Bandung bukan saja sebagai Kota Dunia, tetapi juga sebagai kota cikal bakal solidaritas antar bangsa, terutama Asia Afrika.
Semangat tersebut yang kini digaungkan kembali kepada masyarakat Bandung dan warga dunia yang hadir menyesaki Jl Asia Afrika pada Asia Africa Festival (AAF) 2024 yang berlangsung selama dua hari (6-7/07/2024).
“Saya ucapkan selamat kepada Kota Bandung yang telah berhasil selenggarakan Asia Africa Festival untuk yang kedelapan kalinya ini. Hal ini sangat instrumental dalam meneguhkan Kota Bandung sebagai Ibu Kota Solidaritas Asia-Afrika." Demikian ungkap Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik Siti Nugraha Mauludiah dalam sambutannya mengawali hajatan AAF 2024.
Di hadapan warga Bandung dan perwakilan dari 27 negara Asia Afrika yang hadir, Dirjen yang kerap disapa “Nining" juga mengharapkan kiranya festival ini berfungsi sebagai pengingat bahwa budaya kita adalah budaya yang bertujuan untuk berkontribusi terhadap perdamaian dunia, dan pentingnya kita semua membangun kolaborasi berdasarkan rasa saling menghormati dan solidaritas.
“Sebagaimana tema peringatan tahun ini yaitu “Budaya Damai & Kolaborasi", ungkap Dirjen.
Senada dengan Dirjen Nining, PJ Gubernur Jawa Barat menggarisbawahi bahwa Bandung lebih dari sekedar kota.
“Bandung adalah simbol persatuan dan kerja sama. Di sinilah para pemimpin dari Asia dan Afrika berkumpul untuk menciptakan Dasasila Bandung, yang merupakan seperangkat prinsip yang mendorong perdamaian, kemandirian, dan saling menghormati," ujarnya.
Asia Africa Festival 2024 merupakan program Pemerintah Kota Bandung berkolaborasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Museum Konferensi Asia Afrika yang dikelola Kemlu.
Walaupun kota Bandung diguyur hujan sejak pagi, namun AAF 2024 tak kehilangan daya tariknya.
Ribuan warga bandung menyemut menyesaki jalan merdeka dan jalan-jalan di sekitarnya untuk menyaksikan berbagai atraksi budaya Asia Afrika.
Para duta besar dan diplomat utusan dari 27 negara yang hadir juga tetap berada di tempat hingga acara pembukaan berakhir.
Tak jarang mereka bertepuk tangan memberikan semangat kepada para penampil budaya, terutama jika budaya dari negara mereka yang tampil.
Selama dua hari festival para delegasi mengikuti serangkaian kegiatan seperti coffee morning, city tour, diskusi kebudayaan di Museum KAA, stage art, Asia Africa Carnaval, dan Asia Africa Corner di pusat kota Bandung dimana banyak sekali terdapat gedung-gedung peninggalan masa kolonial.
AAF 2024 merupakan rangkaian peringatan peringatan 69 tahun Konferensi Asia Afrika. AAF 2024 melibatkan sejumlah peserta dari tingkat nasional, hingga benua Asia dan Afrika.
Di skala nasional terdapat diantaranya Provinsi Lampung, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kota Palangkaraya, Kabupaten Bandung, Kabupaten Karawang, Kota Semarang, dll.
Sementara utusan dari negara KAA yang hadir yaitu Afrika Selatan , Arab Saudi, Aljazair, Bangladesh, Cambodia, Ethiopia, Sri Lanka, Pakistan, Filipina, Iran, Tanzania, Oman, Vietnam, Irak, Myanmar, Sudan, Timor Leste, Malaysia, PEA, PNG, Kuwait, Jepang, Singapura, Mozambik, Somalia, Nigeria, dan Zimbabwe. (Dimas/Tedy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar