Yogyakarta, WaraWiri.net - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar pergelaran seni berupa pentas drama musikal dan paduan suara mahasiswa bertemakan ‘Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar’, Senin (29/5) di Taman Ramayana Ballet, Kompleks Candi Prambanan untuk merayakan puncak Hari Pendidikan Nasional tahun 2023.
Pergelaran seni tersebut dihadiri oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, pejabat Eselon I dan II di lingkungan Kemendikbudristek, para tamu undangan dan tokoh-tokoh penerima Anugerah Merdeka Belajar tahun 2023 serta masyarakat umum.
Dua puluh empat terobosan program Merdeka Belajar yang telah digulirkan oleh Kemendikbudristek disuguhkan dalam pergelaran seni drama musikal (operet), diperankan secara apik oleh talenta muda Yogyakarta lewat alur cerita keceriaan 1 orang kepala sekolah, 2 orang guru dan 9 orang peserta didik dalam interaksi proses pembelajaran di SD Merdeka Belajar.
“Saya sangat senang berperan sebagai Dimas yang banyak tahu tentang Indonesia,” tutur Fakhri Ashraf Ziah Hamzah, salah satu pemeran operet, siswa kelas I di SDN Taman Sari 1 Yogyakarta yang memiliki cita-cita menjadi YouTuber.
Selanjutnya, penonton dihibur dengan berbagai tarian kontemporer bertajuk ‘Transformasi Teknologi’ yang disuguhkan oleh 30 orang dari O-Star Dance Management, lagu medley Nusantara yang dibawakan oleh Abraham Kevin, Olivia Nelbra, serta 22 orang mahasiswa dari Paduan Suara Universitas Katolik (Unika) Atmajaya Yogyakarta.
Pengisi pergelaran seni lainnya, Regina Ayu, mahasiswa Unika Atmajaya Yogyakarta jurusan Ilmu Komunikasi semester 8 mengungkapkan kegembiraannya dapat terlibat di pagelaran seni. “Saat ini berbagai universitas saling berkompetisi mencari prestasi lewat karya seni, malam hari ini kami merasa bangga dapat menampilkan prestasi kami,” pungkas Regina yang tergabung di kelompok suara sopran.
Program Merdeka Belajar merupakan program yang mengupayakan proses belajar siswa secara merdeka atau bebas sesuai dengan minat dan karakter mereka. Guru kini tidak lagi berperan untuk menjalankan kurikulum saja namun menjadi penghubung antara kurikulum dan minat siswa. (Deni)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar