Jakarta, WaraWiri.net - PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) bersama PT Rumah Ekonomi Rakyat (Rekor) melaksanakan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama mengenai Penjualan dan Penyediaan Mitra, di Kantor Pusat PPI, Jakarta.
Penandatanganan tersebut dilakukan oleh Andry Tanudjaja selaku Direktur Komersial & Pengembangan PPI dan H. Abdul Rosyid Arsyad selaku Direktur Utama Rekor. Andry menjelaskan bahwa dalam kerja sama ini, PPI dan Rekor bersepakat untuk mengoptimalkan penggunaan platform Warung Pangan milik PPI yang akan digunakan oleh para mitra dari Rekor.
Rekor sendiri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pemasaran produk yang berorientasi pada sektor pasar tradisional, kebutuhan dapur pesantren, toko/koperasi pesantren dan yang lainnya dengan tujuan pengembangan usaha sekaligus pemberdayaan orang banyak dan kelancaran distribusi.
Mitra-mitra dari Rekor nantinya akan bergabung menjadi Mitra Warung Pangan dan berbelanja menggunakan platform Warung Pangan milik PPI. Pada tahap awal ini, target penyerapan mitra setiap bulannya yaitu sebanyak 500 mitra di wilayah Jabodetabek.
Dengan penggunaan platform Warung Pangan milik PPI diharapkan dapat meningkatkan inklusivitas warung atau UMKM dengan kemudahan akses distribusi dan transaksi digital untuk para mitra dari Rekor. Hal ini sejalan dengan dibentuknya Warung Pangan oleh PPI sebagai e-commerce enabler bagi pemberdayaan di bidang pangan dengan menyediakan produk pangan dan nonpangan yang berkualitas dan terjangkau.
Para mitra Rekor yang menggunakan platform Warung Pangan akan mendapatkan kemudahan mengakses produk BUMN holding pangan di bawah ID Food. Sinergi antara Warung Pangan dan Rekor ini merupakan kolaborasi yang baik, sejalan dengan komitmen pemerintah yang ingin mempermudah UMKM.
“Pada saat ini PPI memiliki kurang lebih 111 ribu mitra yang tersebar di 26 provinsi di seluruh Indonesia. Angka ini akan terus bertambah karena banyak tawaran kerja sama dari berbagai organisasi mulai dari koperasi hingga UMKM,” ujar Andry.
Hal ini meyakinkan PPI bahwa kontribusi terhadap inklusivitas UMKM di Indonesia dapat terus ditingkatkan, seiring dengan potensi peningkatan pengguna digital di kalangan masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar