Kisah Brand Fesyen Lokal Morningsol Kembangkan Bisnis Bersama Tokopedia

Kisah Brand Fesyen Lokal Morningsol Kembangkan Bisnis Bersama Tokopedia. (Dok. Humas Tokopedia)

Jakarta, WaraWiri.net - Berawal dari keadaan mendesak yang memaksanya mencari uang tambahan, Stephanie Nursalim memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya di tahun 2018 untuk membangun bisnis fesyen. Walau tidak memiliki ilmu dasar tentang merancang busana, Stephanie pada saat itu mengandalkan ketertarikannya pada fesyen dan memanfaatkan bantuan keluarga yang bergerak di bidang konveksi.

Bermodalkan nekat dan kemauan tinggi, Stephanie berhasil mendirikan Morningsol, sebuah brand fesyen lokal yang menyasar target pasar anak muda. Menyajikan berbagai pilihan pakaian dengan bahan-bahan berkualitas tinggi, Morningsol mampu bertahan di tengah kompetisi sengit dengan menawarkan harga yang tetap ramah di kantong.

Meski sempat dipandang sebelah mata, Stephanie tidak putus asa. Beruntung dirinya memiliki kerabat yang berprofesi sebagai fotografer, perias, dan influencer yang bersedia membantunya menggarap bisnis tersebut sehingga Morningsol kini menjadi salah satu brand lokal yang digemari masyarakat, bahkan hingga ke Papua.

Terbantu dengan adanya Nomor Induk Berusaha (NIB)

Ketika awal membangun bisnis, tantangan lain yang dihadapi oleh Stephanie adalah ketika hendak membuka toko. Selain karena membutuhkan modal besar, banyak hal lain yang perlu diperhatikan. Ini yang akhirnya mendorong Stephanie untuk membuka gerai pertamanya secara online di Tokopedia. Baginya, Tokopedia adalah one-stop solution yang memberikan kesempatan kepada penjual sepertinya untuk menjajakan produk yang dipasarkan dengan mudah.

Morningsol mendapatkan antusiasme tinggi dari pembeli saat mengikuti berbagai kampanye seperti Tokopedia Fashion Week dan Woman in Style. Stephanie mengatakan bahwa Tokopedia tidak hanya membuka wadah bagi para penjual, tapi juga membantu dari sisi penjualan sehingga para penjual dapat lebih fokus pada inovasi produk.

Kisah sukses Morningsol pun tak luput dari peran Nakama, karyawan Tokopedia, yang bekerja secara selaras di balik layar. Ketika pelaku bisnis seperti Stephanie bergabung di Tokopedia, mereka akan didampingi oleh Relationship Manager yang bertugas membantu mengoptimalkan performa bisnis mereka.

Menurut Stephanie, bisnisnya ikut terbantu oleh Relationship Manager yang secara aktif memberikan informasi tentang kampanye terbaru yang dapat diikuti serta berbagai edukasi seperti seminar yang dapat membantu meningkatkan awareness dan penjualan.

Di sisi lain, Stephanie menambahkan bahwa Morningsol juga telah mendapatkan izin usaha atau Nomor Induk Berusaha (NIB). Tokopedia bekerja sama dengan Kementerian Investasi RI/BKPM dan mitra strategis lain untuk memastikan pegiat UMKM seperti Morningsol bisa mendapatkan perlindungan hukum serta pendampingan bisnis, salah satunya dengan memberikan fasilitas dan melakukan sosisalisasi NIB.

“NIB memudahkan kami menjadi Official Store di Tokopedia sehingga usaha kami menjadi semakin kredibel. Penjualan Morningsol pun hampir 50% terjadi lewat Tokopedia. Kami sangat mengapresiasi upaya Tokopedia bersama pemerintah dalam memfasilitasi dan melakukan sosialisasi NIB, yang semakin memudahkan lebih banyak pelaku UMKM dalam memperoleh izin usaha,” jelas Stephanie.

Bertepatan dengan Hari Perempuan Sedunia, Stephanie turut membagikan tips untuk para perempuan yang ingin mulai membuka usaha. Menurutnya, setiap langkah yang besar harus diawali dengan langkah kecil sehingga kita tidak perlu takut untuk memulai. Selanjutnya, kita bisa mulai untuk membuat perencanaan yang matang dan mengantisipasi segala kemungkinan.

Kini, 35 orang telah bergabung menjadi tim yang bekerja di balik layar bisnis fesyen Morningsol. Seperti arti dari nama Morningsol yakni matahari pagi, Stephanie berharap Morningsol dapat menjadi penerang bagi banyak orang dengan membuka lebih banyak lapangan pekerjaan dan memberikan lebih banyak manfaat serta dampak untuk sekitarnya. (Evi)

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar







ADVERTISING

ADVERTISING