Bahas Pembangunan Sosial di Forum Mahasiswa Se-Indonesia, Mensos: Jadilah Pemenang di Negeri Sendiri

Mensos Tri Rismaharini hadiri Kuliah Umum Konferensi Mahasiswa Nasional (KMN) Jilid III di UIN Syarif Hidayatullah. (Dok. Biro Humas Kemensos)

Jakarta, WaraWiri.net - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengajak para mahasiswa untuk dapat mengoptimalkan potensi diri dan menjadi “pemenang” di negeri sendiri. Hal ini diungkapkan di hadapan ratusan mahasiswa se-Indonesia dalam Kuliah Umum Konferensi Mahasiswa Nasional (KMN) Jilid III di UIN Syarif Hidayatullah, Tangerang, Banten, Selasa (14/03/2023).

“Artinya kita semua punya potensi luar biasa. Kalau potensi alam semua sudah tau, tapi kalau potensi yang lain sangat besar sekali. Jangan pernah katakan tidak bisa. Jadilah pemenang di negara kita sendiri,” tutur Mensos Risma.

Sebagai agen perubahan, lanjutnya, mahasiswa punya wawasan mendorong masyarakat bergerak lebih cepat lagi supaya bisa sejajar dengan bangsa lain.

Mensos mencontohkan bentuk peran aktif mahasiswa dalam upaya penanganan kemiskinan dan masalah sosial di masyarakat misalnya dengan membantu mengawal lingkungan sekitar yang membutuhkan. 

Pada akhir tahun 2021, Kemensos menggandeng mahasiswa melalui Program Pejuang Muda untuk membantu menangani permasalahan sosial di seluruh daerah Indonesia. Misalnya mahasiswa membantu verifikasi data penerima manfaat dengan menginput profil ekonomi keluarga termasuk foto rumah, kondisi toilet, geotagging, dan lainnya.

“Termasuk PENA (Program Ekonomi Nusantara) itu pemberdayaan masyarakat. Mereka (mahasiswa) juga bisa mengusulkan,” sambung Mensos. 


Pemberdayaan Kunci Pengentasan Kemiskinan Ekstrem

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2022 Tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan Rencana Aksi Nasional (RAN) TPB, Kementerian Sosial terlibat salah satunya tujuan Tanpa Kemiskinan.

Mensos percaya bahwa sebagai Menteri Sosial, ia tidak hanya bertugas menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat, tetapi lebih dari itu berupaya mengentaskan kemiskinan secara berkelanjutan.

“Jadi yang saya pikirkan adalah bagaimana warga miskin ini bisa berdaya,” ungkap Risma.

Data Bappenas tahun 2023, adanya program-program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan stimulus fiskal, angka kemiskinan ekstrem berangsur menurun yaitu 4% (10,9 juta) di Maret kemudian turun lagi menjadi 3,7% (10,2 juta jiwa).

Kementerian Sosial salah satunya menyelenggarakan pemberdayaan ekonomi Program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA) dengan jumlah 4.766 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang tersebar di seluruh Indonesia. Melalui bantuan kewirausahaan, diharapkan keluarga miskin dan rentan dapat meningkatkan kemandirian ekonomi.

Selain itu untuk mendukung ketepatan sasaran program, diikuti dengan perbaikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) agar semakin kredibel dan akuntabel. Kemensos membuat inovasi menu Usul-Sanggah yang memungkinkan masyarakat dapat mengusulkan data penerima baru serta menyanggah data penerima lama jika tidak sesuai dengan kondisi di lapangan.

Sementara di sisi layanan aduan terintegrasi, Kemensos membentuk Pusat Kendali (Command Center) 171 atas laporan publik, media monitoring, dan penjangkauan (outreach) masyarakat yang membutuhkan. (Fitri)

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar







ADVERTISING

ADVERTISING