Apalagi, lanjut Molly, saat ini Indonesia tengah menyongsong era keterbukaan dan puncak bonus demografi 2035.
Menurutnya, kualitas sumber daya manusia harus dapat ditingkatkan melalui program literasi, inovasi, dan kreativitas.
Mengutip situs resmi Kemenko PMK, hal itu dijelaskannya dalam Rapat Koordinasi Kolaborasi Kegiatan Pembudayaan Inovasi dan Kreativitas, Jumat (27/01/2023).
"Bonus demografi ini diharapkan bukan menjadi beban, melainkan menjadi sebuah potensi menciptakan sumber daya manusia yang lebih berkualitas."
"Dengan meningkatkan budaya literasi, inovasi dan kreativitas, diharapkan kedepannya masyarakat dapat menciptakan lapangan pekerjaannya sendiri, dan angka pengangguran dari tahun ketahun semakin berkurang," harapnya.
Kegiatan tersebut, turut dihadiri oleh perwakilan dari Kemendagri, Kemendikbudristek, Kemenparekraf, Kemenperin, Kemenkop UKM, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pertanian, Kemenkumham, Kementerian PPN/Bappenas, BRIN, BPOM.
Dalam kesempatan itu, masing-masing perwakilan kementerian dan lembaga memaparkan program-program yang dilakukan terkait pengembangan inovasi dan kreativitas di tahun 2022. Seperti dalam hal inovasi industri kreatif, inovasi literasi ekonomi, inovasi IPTEK, peningkatan inovasi UKM, dan lainnya.
Lebih lanjut Molly mengatakan, di tahun 2023 ini, rencananya akan dilakukan kolaborasi antar kementerian dan lembaga sesuai dengan program-program yang telah dilakukan masing-masing.
"Kemenko PMK akan memfasilitasi kegiatan Rapat Koordinasi dengan mengundang Pemerintah Daerah dan stakeholder terkait untuk diskusi bersama."
"Dengan mengangkat tema: Pembudayaan Inovasi dan Kreativitas di Daerah. Narasumber diharapkan Bapak/Ibu (Pejabat Eselon 1) selaku penentu kebijakan perwakilan Kementerian/Lembaga," terangnya.
Dengan dilakukan kolaborasi ini, maka Molly berharap inovasi dan kreativitas masyarakat bisa meningkat.
"Diharapkan masing-masing program yang dilakukan kementerian dan lembaga bisa tersosialisasikan ke seluruh masyarakat Indonesia, dan manfaat dari kegiatan bisa optimal."
"Rencananya, lokus kegiatan dalam kolaborasi ini dilakukan di dua lokasi, yaitu: Nusa Tenggara Timur di Sumba Timur, dan Nusa Tenggara Barat di Lombok Tengah. Untuk waktu kegiatan direncanakan pada Maret- Juli 2023," tutup Molly. (R. Muhidin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar