Selain itu, Hari Prabowo menekankan pentingnya penguatan public-private partnership, digitalisasi kurikulum, dan pengembangan kerangka digital yang “user-centric" dalam transformasi digital dalam dunia pendidikan.
“Tidak mudah bagi Indonesia, sebagai negara kepulauan dan negara dengan populasi terbesar ke-4 di dunia untuk mendorong pemerataan pendidikan."
"Namun Indonesia terus mengupayakan pemajuan dan pemerataan pendidikan dengan sungguh-sungguh, transformasi digital selama pandemi telah mendorong realisasi visi digitalisasi pendidikan menjadi aksi." jelasnya.
Belajar selama pandemi, Indonesia terus optimis dalam melihat situasi darurat sebagai potensi transformasi. Dengan transformasi digital, pendidikan dapat menjangkau lebih banyak masyarakat.
Saat di New York, lanjut Hari Prabowo, Dubes Denmark untuk PBB, Martin Bille yang menanggapi presentasi Indonesia ikut menekankan bahwa pandemi telah memperbesar kesenjangan dalam kualitas dan akses pendidikan.
"Untuk itu, penting bagi negara-negara untuk melipatgandakan upaya dalam penyediaan akses kepada pendidikan berkualitas," tutur Hari Prabowo.
Dirinya menyebutkan, berbagai langkah yang telah diambil Indonesia untuk transformasi digital.
Dimulai dari penguatan komitmen politis, penguatan public-private partnership, transformasi kurikulum melalui digitalisasi, hingga pengembangan kerangka digital yang “user-centric".
"Melalui program digital platform training Pemerintah Indonesia telah melatih 17.000 guru, yang kemudian menjadi pelatih bagi 230 ribu guru lainnya," terang Hari Prabowo.
Di tingkat global, visi yang sama juga ditunjukkan Indonesia. Upaya transformasi digital dibidang pendidikan secara konsisten direfleksikan dalam outcome Presidensi Indonesia di G20.
Direktur School of Public Policy and Urban Affairs – Northern University, Profesor Maria selaku moderator dalam kegiatan saat itu kata Hari Prabowo, juga menyampaikan statement bahwa optimisme Indonesia ini telah menunjukkan perspektif segar dalam melihat dampak pandemi terhadap pendidikan.
"Diharapkan hal ini dapat terus menginspirasi negara-negara dan aktor pendidikan di seluruh dunia," pungkas Hari Prabowo.
Sebelum mengakhiri keterangannya, Hari Prabowo mengatakan, tahun ini UNESCO mengambil “to invest in people, prioritize in education" sebagai tema peringatan Hari Pendidikan Internasional .
"Perayaan juga dimanfaatkan untuk mendengar pengalaman aktivis pendidikan perempuan di Afghanistan, yang memperjuangkan kesetaraan pendidikan bagi perempuan."
"Bersama Indonesia, perayaan Hari Pendidikan Internasional juga diisi dengan rekaman pidato Sekretaris Jenderal PBB. Pernyataan Presiden Majelis Umum PBB ke-77, serta perwakilan Pemerintah Inggris dan Mongolia," tutup Hari Prabowo. (WR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar