Memiliki peran penting mulai dari pencegah atau pengendali banjir, sarana pengairan atau irigasi persawahan di lingkungan sekitar, hingga sarana pendukung untuk infrastruktur pembangkit listrik layaknya PLTA.

Memperkuat ketahanan air dan pangan nasional, PT Brantas Abipraya (Persero) targetkan menuntaskan pembangunan Bendungan Semantok yang masuk sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) pada akhir tahun ini.

Bendungan Semantok yang berlokasi di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur ini bakal menjadi bendungan terpanjang se-Asia Tenggara.

“Bendungan ini dibuat sebagai penyedia air baku dan telah dilakukan pengisian awal (impounding) pada Juni lalu.”

“Selain sebagai penyedia air baku sebesar 312 liter per detik, bendungan dengan volume tampung 32,67 juta meter kubik ini dapat memasok air untuk irigasi sawah seluas 1.900 hektar,” ujar Miftakhul Anas selaku Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya.

Dipertegas Anas, bicara mengenai klaim bendungan terpanjang, perhitungan tersebut sebenarnya diukur berdasarkan panjang lintasan mercu bendungan, yakni bagian teratas dari tubuh bendung tempat di mana aliran dari hulu dapat mengalir atau melimpah ke hilir.

Bendungan yang bakal memperkuat  ketahanan air dan pangan di Nganjuk dan sekitarnya ini memiliki panjang mercu bendungan 3.100 meter.

Bendungan bertipe urugan random tanah tipe zonal dengan inti tegak ini memiliki tinggi 38,5 meter. Nantinya pun bendungan ini memiliki luas area genangan 365 hektar, sehingga pada saat musim kemarau bendungan ini dapat menyuplai air.

Jadi, masyarakat tak perlu lagi ketakutan akan tertimpa kekeringan di area persawahannya.

Bukan hanya itu, kehadiran Bendungan Semantok juga dapat memberikan manfaat sebagai pengedali banjir, karena daya tampungnya yang besar hal ini membuat bendungan dapat menahan air yang berlimpah saat musim hujan.

Adanya bendungan ini juga nantinya untuk pemeliharaan sungai di hilir bendungan sebesar 30 liter/detik dan mereduksi banjir 30 persen di Kabupaten Nganjuk dan sekitarnya.

Memulai pembangunan Bendungan Semantok sejak Desember tahun 2017, Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia (BUMN RI) yang bergerak di bidang konstruksi ini optimis dapat menyelesaikan bendungan ini pada November 2022.

“Semoga dengan adanya Bendungan Semantok ini juga dapat mengurangi risiko banjir 137 meter kubik per detik. Semoga masyarakat Nganjuk dan sekitar segera merasakan manfaatnya.”

“Dengan diselesaikannya Bendungan Semantok ini nanti, dapat menambah daftar bendungan karya Brantas Abipraya sebagai champion dalam pembangunan infrastruktur air, khususnya bendungan,” tutup Anas. (Rizal Fahrul/Rico Rizaldy/Dinda nurhalizah)